Carbamazepine merupakan obat dengan fungsi untuk mencegah dan mengontrol kejang(anti konvulsan). Obat ini termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai antikonvulsant atau obat anti epilepsi. Obat ini juga digunakan untuk meredakan tipe-tipe sakit saraf tertentu (seperti trigeminal neuralgia). Obat ini bekerja dengan mengurangi penyebaran aktivitas kejang pada otak dan mengembalikan keseimbangan normal aktivitas saraf.
MERK DAGANG
- Bamgetol (Mersifarma TM) kapsul salut selaput 200 mg.
- Carbamazepine Indofarma tablet 200 mg.
- Tegretol (Novartis) tablet 200 mg, tablet kunyah 100 mg, tablet lepas control 200 mg, sirup 100 mg/5 ml.
- Teril (Merck) tablet 200 mg
INDIKASI
- Epilepsi,epilepsi umum primer atau sekunder dari kejang dengan komponen tonik-klonik
- Neuralgia trigeminal
- Neuralgia glosofaringeal
KONTRA INDIKASI
- Hipersensitif terhadap Karbamazepin, blok AV.
- · Riwayat depresi sumsum tulang atau porfiria akut dan berkala.
- · Penggunaan kombinasi dengan penghambat mono amin oksidase (MAO)
- Mekanisme kerja : carbamazepine mengurangi perambatan impuls abnormal didalam otak dengan cara menghambat kanal natrium, sehingga menghambat timbulnya potensial kerja yang berulang-ulang didalam fokus epilepsi.
Dosis carbamazepine
Anak < 6 tahun, awal: 10-20 mg/kg/hari terbagi dalam 3 kali pemberian (tablet), dan 4 kali pemberian (sirup) dosis ditingkatkan setiap minggu sampai respon optimal dan tingkat terapi didapatkan. Maintenance: terbagi dalam 3-4 kali pemberian dengan dosis mksimum yang direkomendasikan 35 mg/kg/hari.
Anak 6-12 tahun, awal: 100 mg dua kali sehari (tablet atau tablet lepas kontrol) atau 200 mg sirup dalam 4 kali pemberian Maintenance: 400-800 mg/hari, dosis maksimum yang direkomendasikan 1000 mg/hari. Anak < 12 tahun yang menerima ≥ 400 mg/hari dapat menggunakan sediaan lepas control.
Anak > 12 tahun dan dewasa, dosis awal: 200 mg dua kali sehari (tablet) atau 400 mg sehari terbagi menjadi 4 kali pemberian. Dosis maksimum yang direkomendasikan, anak (12-15 tahun) 1000 mg/hari, anak (> 15 tahun): 1200 mg/hari, dewasa 1600 mg/hari dan beberapa pasien membutuhkan 1.6-2,4 g/hari.
Jenis obat :Antikonvulsan
Golongan: Obat resep
Manfaat:
1. Mencegah kejang epilepsi
2. Mengatasi nyeri trigeminal neuralgia
3. Menangani gangguan bipolar
Dikonsumsi oleh :
Dewasa dan anak-anak berusia 5 tahun ke atas
Bentuk sediaan :
1. Tablet
2. kapsul
3. obat cair
Kenali Efek Samping dan Bahaya Carbamazepine
Tiap obat berisiko menyebabkan efek samping, sama halnya dengan carbamazepine. Efek samping obat ini biasanya terjadi pada awal pemakaian dan akan berkurang seiring proses adaptasi tubuh terhadap obat. Beberapa efek samping yang umumnya terjadi saat mengonsumsi antikonvulsan ini meliputi:
- Pusing.
- Gangguan penglihatan.
- Sakit kepala.
- Mual.
- Muntah.
- Limbung.
- Pembengkakan pada pergelangan kaki.
Peringatan
- Wanita yang merencanakan kehamilan, sedang hamil, dan menyusui disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan carbamazepine.
- Pengguna alat kontrasepsi hormon sebaiknya mengganti metode kontrasepsi selama mengonsumsi carbamazepine. Obat ini berpotensi menurunkan keefektifan alat kontrasepsi hormon.
- Penggunaan carbamazepine dapat memengaruhi produksi sperma sehingga berpotensi menurunkan kesuburan pada pria.
- Hindari konsumsi jus maupun buah grapefruit dan minuman keras selama menggunakan carbamazepine.
- Jangan menghentikan konsumsi obat secara tiba-tiba dan tanpa konsultasi dengan dokter.
- Jika mengalami kantuk atau pusing setelah menggunakan carbamazepine, Anda sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat.
- Harap berhati-hati bagi lansia dan yang menderita gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan jantung, glaukoma, gangguan pada sumsum tulang, porfiria, hipotirodisme, serta merasakan dorongan untuk bunuh diri.
- Saat mengonsumsi carbamazepine, sebagian orang mungkin bisa berpikir untuk menyakiti diri sendiri. Segera hubungi dokter jika kondisi ini terjadi pada Anda.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Daftar pustaka
Anonim 2007, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Edisi 6, Info Master, Jakarta.
DiPiro, T.J., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Pasey, L.M., 2005, Pharmacoteraphy: A Pathophysiological Approach, 6th Edition, McGraw Hill Inc, USA
Kalra, Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., dan Lance, L.L., 2006, Drug Information Handbook, 14th Edition, Lexicomp, Inc., USA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar